KUMPULAN DONGENG ANAK KISAH TELADAN : KOTAK AJAIB – Di Desa Kampung Baru, hidup seorang laki – laki tua yang miskin bernama Pak Toha. Ia tinggal bersama istri dan anaknya laki – laki semata wayangnya. Walaupun mereka hidup dengan serba kekurangan tapi mereka selalu merasa bahagia.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari – harinya, Pak Toha dibantu oleh istrinya mencari kayu bakar di hutan. Kayu – kayu tersebut sengaja dikumpulkan untuk nantinya akan dijual di pasar yang dekat dengan pusat kota. Sebagian dari hasil menjual kayu akan dibelikan untuk makanan dan sebagian lagi akan ditabung dalam sebuah kotak yang ada dirumahnya. Uang tersebut nantinya akan digunakan untuk persiapan biaya sekolah anaknya.
“ kita harus berusaha lebih keras ya, Bu. Agar tabungan kita semakin banyak” kata Pak Toha kepada istrinya dengan suara sedikit parau karena usia.
“ benar sekali Pak, kalau tabungan kita sudah banyak, kita bisa sekolahkan anak kita di kota.” Jawab istrinya dengan senyum lebar.
Hari itu seperti biasa, Pak Toha dan istrinya mencari kayu di hutan, tanpa terasa hari sudah sore dan hampir gelap. Sepertinya hujanpun akan turun. Istrinya membereskan semua ranting dan kayu bakar yang ia dapatkan hari itu untuk dibawa pulang.
Setelah itu, mereka melangkahkan kakinya dengan cepat dengan membawa kayu bakar. Namun, baru separuh perjalanan hujan mulai turun dengan sangat deras. Tiba – tiba, angin berhembus sangat kencang sambil menjatuhkan ranting – ranting pohon yang ada disekitarnya. Ditambah lagi dengan suara petir yang membuat suasana jadi mencekam.
Namun, suami dan istri tersebut tetap melanjutkan perjalanannya dengan berjalan secepat mungkin agar cepat juga sampai di rumah karena mereka khawatir anak mereka di rumah sendiri. Sesampai dirumah, Pak Toha melihat anaknya ketakutan dirumah, ia segera memeluk anaknya dengan erat.
Sementara itu, diluar hujan sangat deras disertai angin yang sangat kencang. Karena khawatir, Pak Toha segera menggendong anaknya dan mengajak istrinya berlari keluar rumah mencari tempat perlindungan yang aman. Karena ia takut jika nanti rumahnya akan roboh.
“ ya tuhan, lindungilah kami” ucap istri Pak Toha.
Setelah mereka keluar rumah untuk mencari tempat berlindung yang aman, mereka juga menemui penduduk yang lain juga berhamburan keluar rumah mencari tempat perlindungan. Untung saja, dekat tempat tersebut terdapat gua. Gua tersebut dapat menjadi tempat bagi mereka untuk berlindung dari terpaan badai.
Keesokkan harinya, setelah badai reda barulah mereka pulang kerumah. Mereka sangat khawatir dengan kotak uang tabungannya. Mereka bergegas pulang kerumah, alangkah kagetnya mereka melihat rumah mereka telah rata dengan tanah. Tidak ada yang tersisa sedikitpun, semuanya telah lenyap diterjang angin kencang. Pak Toha segera mencari kotak uang tabungan yang ia simpan, tapi sayang kotak tanbungan itu juga telah lenyap terbawa angin.
“ kotak itu hilang bu” hilang !!! tidak ada lagi yang tersisa, angin telah membawanya.” Kata Pak Toha pada istrinya dengan sangat sedih.
“ Ya Tuhan, berilah petunjut dimana kotak tabungan itu berada,” lanjut istrinya sambil menangis menggendong anaknya.
“ sudahlah Bu, jangan disesali, kita bangun kembali rumah kita dan bekerja keras lagi mengumpulkan uang untuk tabungan anak kita sekolah.” Ajak Pak Toha pada istrinya sambil tersenyum pasrah.
Mereka pun kemudian membangun kembali rumahnya, lalu mengumpulkan kembali tabungan untuk sekolah anaknya.
Suatu ketika, saat sedang duduk istirahat di bawah pohon, seorang kakek mendekat hendak beristirahat bersama mereka. “ bolehkah saya duduk beristirahat di dekat kalian? Saya sangat kelelahan, tapi perjalanan saya masih sangat jauh” ujar si kakek
“ silahkan kek, beristirahat bersama kami” kata Pak Toha mempersilahkan.
Kakek itupun duduk bersama mereka,. tapi tiba – tiba, Pak Toha dan istrinya kaget melihat kotak yang dibawa oleh sang kakek. Kotak tersebut sangat mirip dengan kotak tabungan mereka yang hilang pada saat badai.
“ kenapa kalian terkejut melihat kotak yang saya bawa “ kata sang kakek kepada Pak Toha dan istrinya.
“ tidak apa – apa kek, hanya kotak itu mirip sekali dengan kotak uang tabungan kami yang hilang akibat badai kemaren yang merobohkan rumah kami.
“ ha..ha..benarkah..?” kata sang kakek. “ sebenarnya kotak ini bukan milik saya juga, saya menemukannya di hutan ini, jika memang kotak ini milik kalian ambillah, saya juga tidak membutuhkannya.” Sambil menyerahkan kotak itu pada Pak Toha.
Alangkah senangnya hati Pak Toha dan Istrinya mendengar perkataan dari sang kakek. Merekapun segera membuka kotak tersebut yang mereka yakini milik mereka sendiri. Tapi, alangkah terkejutnya mereka ketika dibuka isi kotak itu ternyata emas dan berlian.
“ kenapa kalian terkejut? Bukan itu kotak milik kalian? Ambillah! Kata sikakek kepada Pak Toha dan Istrinya.
“tidak kek, kotak ini bukan milik kami. Kami hanyalah orang miskin, sedangkan isi kotak ini adalah emas dan berlian. Kotak kami hanya berisi uang logam hasil tabungan kami dengan menjual kayu di pasar.” Jawab Pak Toha jujur.
“ kotak ini juga bukan milikku, kenapa tidak kalian akui saja kotak ini sebagai milik kalian” tambah sang kakek. Namun Pak Toha menggelengkan kepala sambil menyerahkan kotak tersebut kepada sang kakek.
“ ini kotaknya saya kembalikan, kami tidak mungkin mengakui sesuatu yang bukan milik kami,” kata Pak Toha.
Kakek tersebut lalu menerima kotak yang diberikan oleh Pak Toha dan mengambil semua isi emas dan berlian. Kalian orang baik dan sangat jujur, semoga anak kalian nanti bisa sekolah dengan baik dan kelak akan menjadi orang sukses dan jujur seperti kalian. Ambillah kotak ini sebagai hadiah buat kalian. Biarlah isinya saya kembalikan kepada yang punya.” Kata sang kakek sambil menyerahkan kotak tersebut kepada Pak Toha. Tak lama sang kakekpun pergi meninggalkan mereka.
Pak Toha dan istrinya lalu pulang dengan membawa kotak kosong yang diberikan oleh sang kakek. Sesampai dirumah, saat hendak mengisi kotak tersebut dengan uang hasil penjualan kayu bakar di pasar, mereka sangat terkejut. Tiba – tiba saja kotak yang tadinya telah kosong, berisi emas dan berlian seperti saat bertemu dengan sang kakek.
Pak Toha sangat heran dan berkata “ aneh sekali ya Bu, padahal tadi kotaknya telah kosong tapi kenapa sekarang berisi emas dan berlian tadi lagi?”
“ iya, padahal sang kakek telah mengambil isinya dan memberikan kotak kosong” sambil keheranan.
“inilah kehendak Tuhan yang patut kita syukuri” jawab Pak Toha.
Mereka lalu menggunakan emas dan berlian tersebut untuk membangun rumah yang lebih kokoh, membeli binatang ternak dan menyekolahkan anaknya di sekolah terbaik. Lambat laun binatang ternak mereka bertambah banyak, merekapun hidup berkecukupan.