Desember 01, 2016

KISAH MENARIK PENUH MAKNA : LEGENDA ORANG KAYO HITAM DARI JAMBI

KISAH MENARIK PENUH MAKNA : LEGENDA ORANG KAYO HITAM DARI JAMBI - Dahulu kala, di selat berhala jambi, berlabuhlah Tuanku Ahmad Salim dari Gujarat. Dia mendirikan pemerintahan baru dengan dasar islam dan di beri gelar Datuk Panduko Berhalo. Lalu dia menikah dengan seorang putri dari Minang Kabau yang bernama Putri Selaras Pinang Masak. Lalu mereka di karunia empat orang anak laki - laki.

Semua putra Datuk Panduko Berhalo menjadi datuk di wilayah kuala. Hanya putra yang bungsu yang bernama Orang Kayo Hitam yang ingin memperluas wilayah kekuasaannya sampai ke pedalaman.

Untuk mewujudkan keinginannya, Orang Kayo Hitam melakukan perjalanan menyusuri hulu sungai. Dalam perjalanan ia menemukan sehelai rambut yang melilit di dahan pohon, rambut itu panjang dan hitam pekat mengkilat.

Orang Kayo Hitam berpikir, pasti pemilik rambut itu adalah seorang gadis cantik, " aku harus menemukan gadis itu untuk aku nikahi".

KISAH MENARIK PENUH MAKNA : LEGENDA ORANG KAYO HITAM DARI JAMBI

Orang Kayo Hitam mulai menyusuri sungai tersebut untuk menemukan si pemilik rambut tersebut, ia menyisir sepanjang sungai untuk menemukan keberadaan sang putri impian. Dengan terus berjalan, akhirnya ia sampai di sebuah wilayah Temenggung Merah Mato, yang mempunyai seorang putri yang sangat cantik yang bernama Putri Mayang Mangurai. Benar saja, rambut yang ia temukan adalah milik Putri Mayang Mengurai.

Untuk dapat mempersunting Putri Mayang Mengurai, Orang Kayo Hitam harus mampu mengalahkan pengawal sang Putri. Orang Kayo Hitam menerima tantangan itu dengan senang hati. Setelah bertempur sekian lama dengan mengerahkan segenap tenaga dan kesaktiannya. Pengawal putri akhirnya dapat di taklukan oleh Orang Kayo Hitam.

Orang Kayo Hitam meminta hadiah agar dinikahkan dengan sang Putri. Namun, sang Putri Mayang Mengurai mengajukan beberapa syarat. Orang Kayo Hitam memutuskan untuk pergi ke Pulau Jawa untuk memenuhi permintaan Putri Mayang Mengurai. Setelah mengalami berbagai kesulitan, syarat yang diberikan oleh sang Putri dapat di penuhi oleh Orang Kayo Hitam.

Putri Mayang Mengurai senang hati karena calon suaminya mampu memenuhi semua syarat yang ia berikan, ia merupakan orang yang memiliki tekad yang kuat dan mempunyai keberanian yang luar biasa.

Akhirnya mereka menikah, Temenggung Merah Mato, memberikan sebuah perahu Kajang Lako dan sepasang angsa. " anakku, berlayarlah mengikuti sepasang angsa itu di sepanjang sungai batang hari. Jika angsa itu menepi disuatu tempat dan menetap sampai dua hari, ditempat itulah kalian akan bertempat tinggal. Dari tempat itu, bukalah kerajaan untuk kalian berdua," Pesan dari Temenggung Mato Merah.

" Baiklah Ayahanda, ananda mohon restu."

Orang Kayo Hitam dan Putri Mayang Mangurai berlayar mengikuti sepasang angsa tersebut menyusuri aliran sungai Batanghari. Setelah beberapa hari, sepasang angsa itu berhenti di suatu tempat. Mereka lalu mendirikan kerajaan baru yang berpusat di tempat itu. Wilayah itu kemudian di sebut dengan Tanah Pilih.

Disekitar Tanah Pilih, Orang Kayo Hitam menemukan banyak pohon pinang tumbuh lebat di sepanjang sungai Batanghari. Oleh karena itu, dinamailah kota itu dengan nama Jambi yang kemudian menjadi pusat pemerintahan. Pinang dalam bahasa jawa di sebut Jambe, yang lebih dikenal sekarang dengan nama Kota Jambi.