Desember 28, 2016

KISAH NABI YUNUS AS, BERJUANG KELUAR DARI PERUT IKAN DENGAN SELAMAT

KISAH NABI YUNUS AS, BERJUANG KELUAR DARI PERUT IKAN DENGAN SELAMAT – Nabi Yunus AS, berasal dari negeri Ninuwi yang diperkirakan termasuk wilayah Syam. Suatu hal yang sangat mengejutkan bahwa sifat penduduk negeri Ninuwi sangat jauh berbeda dengan Nabi Yunus AS. 

Penduduk negeri tersebut sangat banyak yang melakukan kejahatan terhadap orang yang lemah.
Yang lebih berbahaya lagi, penduduk Ninuwi menyembah berhala. Mereka telah melupakan ajaran islam yang telah diajarkan oleh Nabi – Nabi terdahulu. Penduduk tersebut tidak lagi mengakui bahwa Allah SWT adalah Tuhan mereka.

Keadaan penduduk Ninuwi sangat mengkhawatirkan, sehingga Allah SWT mengutus seorang Nabi untuk menasihati mereka.  Nabi Yunus AS, mengajak kaumnya untuk menyembah Allah SWT. “ 
Wahai penduduk Ninuwi sembahlah Allah, Tuhan semesta alam. Allah yang memberi rezki pada semua mahkluk, dan berhentilah menyembah berhala, karena ia tidak akan bisa memberikan apa – apa pada kalian”.

KISAH NABI YUNUS AS, BERJUANG KELUAR DARI PERUT IKAN DENGAN SELAMAT

Seruan tersebut membuat penduduk Ninuwi sangat marah, “ Hai Yunus, kenapa kamu mencela ibadah kami, janganlah mengajarkan yang aneh – aneh, lakukan saja ibadah seperti yang kami lakukan”.

Nabi Yunus tanpa kenal lelah mengajak kaumnya untuk bertobat. Tapi selalu saja dibantahnya, penduduk Ninuwi sangat keras kepala. Setelah puluhan tahun berdakwah Nabi Yunus AS mengingatkan kaumnya. “ Aku sangat khawatir kalian akan ditimpa azab dari Allah. Jika Allah telah mendatangkan azab maka tidak satupun dari kalian yang akan selamat, maka bertaubatlah.”

Ancaman tersebut malah mendapatkan cemooh dari penduduk kaum Ninuwi. “ Kami tidak akan tunduk kepadamu, sudah puluhan tahun berlalu tapi kami tidak apa – apa. Datangkanlah azab itu, baru kami akan percaya”.

Nabi Yunus AS sangat kecewa terhadap kaumnya, mereka tidak mau bertobat. Sudah saatnya mereka ditimpa azab yang sangat pedih. Nabi Yunus AS segera berkemas untuk meninggalkan kampung halamannya. Ia merasa telah gagal berdakwah. 

Tidak satupun yang menghalangi kepergian Nabi Yunus. Malah mereka semua merasa senang atas kepergian Nabi Yunus AS karena tidak ada lagi yang akan menceramahi mereka.  Nabi Yunus telah jauh dari kampung halamannya.

Setelah kepergian Nabi Yunus, cuaca mulai berubah, angin berhembus begitu kencang dan debu – debu beterbangan. Pohon – pohon seperti akan tumbang, binatang ternak pergi melarikan diri ketakutan.

Penduduk Ninuwi sangat ketakutan, disusul dengan awan hitam menyelimuti daerah tersebut. Petir menyambar – nyambar. Penduduk Ninuwi mulai menyadari akan datangnya azab dari Allah SWT. Dan mulai menyadari bahwa Nabi Yunus AS merupakan utusan dari Allah.

Mereka segera bertobat dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Bersama penduduk ninuwi mencari keberadaan Nabi Yunus, tapi mereka tidak menemukannya. Kaum ninuwi sujud beramai – ramai memohon ampunan karena telah berdosa. 

Perlahan – lahan cuaca mulai membaik, Allah SWT telah memberikan ampunannya. Langit yang hitam telah berubah menjadi terang, anginpun tidak berhembus kencang.

Seorang pemuka Ninuwi berkata “ syukurlah Allah SWT masih memberikan ampunan kepada kita, jika tidak maka tamatlah riwayat kita. Sekarang mari kita cari Nabi Yunus AS. Namun mereka tidak menemukan Nabi Yunus AS.

Rupanya Nabi Yunus AS telah jauh berjalan hingga sampai dipinggiran laut. Ia ingin berlayar ke negeri seberang. Nabi Yunus AS mengajukan permintaan kepada nakhoda kapal, “ wahai nakhoda, izinkanlah aku berlayar menuju kampung seberang.” Lalu sang nakhoda mengizinkannya.

Lalu kapal berangkat menuju negeri seberang, cuaca sangat cerah dan lautpun tenang. Ditengah perjalanan tiba – tiba cuaca berubah menjadi gelap, ombak besar menggulung – gulung. Kapal itu kemudian terombang – ambing, penumpang berteriak ketakutan.

“Demi keselamatan penumpang, cepat buang semua barang – barang karena kapal ini akan segera tenggelam karena beratnya beban”. Kata sang nakhoda. Setelah mereka membuang barang – barangnya kelaut, badai semakin ganas. Seolah laut marah kepada penghuni kapal yang tidak diizinkan untuk berlayar.

Lalu nakhoda mengumpulkan semua penumpang, “ sepertinya diantara kita ada yang tidak disukai oleh Allah SWT untuk berlayar. Sejenak nakhoda terdiam, sambil memandangi semua penumpang. “Salah satu dari kita harus terjun kelaut untuk mengurangi muatan, jika tidak kapal akan segera karam”.

Lalu nakhoda mengadakan undian, siapa yang terpilih akan loncat kelaut. Ternyata, hasil undian Nabi Yunus AS harus dilempar kelaut. Penumpang tidak setuju jika Nabi Yunus AS harus dibuang kelaut karena mereka tahu Nabi Yunus AS adalah orang saleh. Akhirnya dilakukan lagi pengundian sampai tiga kali, tetap Nabi Yunus AS yang keluar. 

Nabi Yunus juga menyadari bahwa ini merupakan teguran dari Allah SWT kepadanya. “ Ini memang teguran Allah SWT kepadaku, aku telah meninggalkan kaumku, terima kasih atas tumpangnya. Baiklah aku akan meloncat sendiri kelaut” kata Nabi Yunus AS.

Kemudian Nabi Yunus AS meloncat kelaut, dengan seketika ikan besar langsung menelan tubuh Nabi Yunus. Badai langsung mereda dan laut kembali menjadi tenang. Nakhoda dan penumpang kapal bersyukur, namun mereka mengkhawatirkan Nabi Yunus.

Sementara itu Nabi Yunus terperangkap didalam perut ikan. Dia tidak henti – hentinya berzikir kepada Allah SWT, dan menyadari kesalahannya karena telah meninggalkan kaumnya. Setelah beberapa lama dalam perut ikan, Allah SWT memerintahkan ikan itu kedaratan dan mengeluarkan Nabi Yunus dalam perut ikan. Ia sangat kelaparan dan kehausan, sementara ia terdampar di padang pasir yang gersang.

Nabi Yunus jatuh sakit dan tidak sanggup berjalan. Allah menumbuhkan sejenis labu di dekat Nabi Yunus, sehingga ia bisa memakan labu tersebut hingga akhirnya ia sembuh dan kembali sehat segar bugar.

Nabi Yunus AS langsung menuju kampung halamannya yaitu negeri Ninuwi. Ternyata kedatangannya disambut gembira oleh semua penduduk Ninuwi. “ Kemana saja engkau wahai Nabi Yunus AS? Kami telah mencari kamu kemana – mana? Kami telah bertaubat, tidak lagi menyembah berhala”.

“ Ajarkan kami beribadah kepada Allah SWT. Kami semua menyatakan diri beriman kepada Allah. Nabi Yunus AS sangat terharu mendengar pengakuan dari kaumnya. Kini ia bertekad untuk terus berdakwah dan tidak mudah putus asa.

Pada saat itu, lebih dari seribu penduduk Ninuwi menyatakan diri beriman kepada Allah SWT. Negeri Ninuwi menjadi daerah yang diberkahi Allah.

Sumber : Zikrul Kids