KUMPULAN DONGENG ANAK : KISAH CERMIN AJAIB DARI SULAWESI TENGAH – Disebuah kerajaan, ada seorang raja yang sudah lanjut usia. Dia merasa hidupnya tidak akan lama lagi. Lalu dia memanggil ketiga putranya untuk menghadap.
“ anak – anakku aku merasa tidak sanggup lagi untuk mengendalikan kerajaan ini. Sekarang sudah saatnya salah satu dari kalian untuk menggantikan aku. Besok, kalian akan aku uji menggunakan cermin ajaib untuk menentukan siapa diantara kalian yang layak menjadi raja!”
Ketiganya lalu menyetujui usul dari sang ayah. Mereka lalu mencari tahu tentang cermin ajaib. Menurut pengawal kerajaan yang sudah tua, cermin tersebut merupakan cermin yang sudah menjadi turun temurun dan selalu di gunakan untuk memilih calon – calon raja berikutnya. Cermin berbentuk hati tersebut akan menampakan sifat asli seseorang.
Salah seorang dari ketiganya lalu bertanya : “ apakah cermin ajaib tersebut dapat di akali, Paman?”
Pengawal tersebut menggeleng – geleng dan mengatakan tidak tahu tapi katanya “ mungkin dapat di mantrai.”
Ke esokan harinya, mereka pergi menemui raja dengan muka berseri – seri. Mereka telah mempersiapkan diri untuk menghadapi cermin ajaib tersebut. Selain mempersiapkan mantra – mantra mereka juga telah berdandan sebaik mungkin. Penghuni kerajaan berdecak kagum melihat ketampanan ketiga putra raja tersebut.
Raja lalu bertanya kepada ketiga anaknya : “apakah kalian semua telah siap?”. Lalu ketiga putra raja menjawab “ sudah Ayahanda!”
“ Baiklah kata sang raja, bawa ke sini cermin ajaib itu”, kepada pengawal.
Seorang pengawal membawa cermin berbentuk hati dan meletakannya di samping sang raja. Ketiga putra raja di minta untuk maju satu persatu dan bercermin selama beberapa saat. Betapa kagetnya putra raja, melihat wajah mereka didalam cermin. Putra pertama melihat ada tanduk di kepalanya, putra kedua, memiliki taring panjang, dan putra ketiga melihat matanya merah menyala. Wajah mereka yang tampan, sangat menakutkan didalam di cermin.
Raja berkata : “ semua anakku tidak ada yang layak untuk menggantikan aku”. “ kuperintahkan kepada pengawal untuk mengumumkan kepada rakyat tentang sayembara ini. Siapapun yang terlihat didalam cermin dengan rupa yang sempurna maka ia akan menggantikan aku.”
Semenjak saat itu, banyak pejabat kerajaan, kaum terpelajar, cerdik pandai, dan rakyat biasa yang datang untuk menguji diri melalui cermin ajaib. Namun kelihatan tidak ada satupun dari mereka yang terlihat sempurna didalam cermin ajaib.
Setelah berbulan – bulan kemudian, sang raja masih sabar menunggu. Tiba – tiba datang, seorang pemuda buruk rupa bersama ibunya ke istana. Berkali – kali pemuda dan ibunya tersebut di usir oleh pengawal istana karena rupanya seperti gelandangan. Namun mereka tetap bersikeras untuk mengikuti sayembara.
“ biarkan pemuda itu masuk untuk mengikuti sayembara” kata sang raja kepada pengawal yang mengusirnya.
Lalu pemuda buruk rupa itu, berdiri menghadap cermin ajaib. Ketiga putra raja dan ibu selirnya, melihat dengan pandangan mengejek. Namun, semua mata kemudian terbelalak melihat pantulan yang ada di dalam cermin. Wajah pemuda buruk rupa tersebut berubah didalam cermin dengan wajah yang tampan dan rupawan. Wajahnya bersinar cemerlang, tidak satupun keburukan yang terlihat didalam cermin ajaib. Raja sangat senang melihat kenyataan itu.
Lalu sang raja berkata : “ pemuda itu yang akan menggantikan aku naik tahta!”
Tiba – tiba, ibu pemuda itu bersimpuh dikaki sang raja dan berkata “ kanda, apakah engkau telah melupakan kami? Aku permaisurimu yang terbuang karena fitnah dari selir kerajaan. Bertahun – tahun aku hidup di hutan bersama putramu ini. Sekarang, aku ingin menunjukkan bahwa hati anakku bersih melalui cermin ajaib ini.
Raja sangat terkejut. “ jadi pelarianmu tentang meninggalkan istana itu fitnah? Dan ini putraku?”
Permaisuri lalu mengangguk. Ketiga putra raja dan selir saling berpandangan. Mereka tampak ketakutan.
“ pengawal ! Tangkap ibu selir dan bawa kepenjara bawah tanah !” namun, sebelum pengawal menangkap. Pemuda buruk rupa yang sejak tadi diam saja itu angkat bicara. Suaranya sangat lembut dan berwibawa. “ ayahanda, semua kejadian itu telah berlalu. Aku dan ibunda telah memaafkan ibu selir. Biarkanlah ibu selir bebas, dan mulai sekarang mari kita bangun kerajaan dengan hati yang bersih.
Raja sangat tertegun mendengar ucapan pemuda buruk rupa yang ternyata adalah putra mahkota. Cermin ajaib tidak pernah salah dalam memilih.
Sumber : DM